Anemia atau
kurang darah. Seseorang disebut anemia bila ia memiliki jumlah darah yang rendah.
Lebih tepatnya, tanda-tanda anemia ( gejala anemia ) terlihat pada orang yang memiliki
jumlah darah yang rendah, terutama pada komponen yang disebut
hemoglobin. Gejala Anemia dapat dipicu stres, faktor keturunan atau gangguan
lainnya. Yang terpenting adalah untuk mengidentifikasi tanda-tanda
anemia dan segera mencari tahu penyebab anemia.
Akibat dari gejala anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu
dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekuranga oksigen
guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika gejala anemia
ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang
sesak. Serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh
seperti lidah dan kelopak mata.
Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan
usus, pendarahan, genetik, kekurangan vitamin B12, kekuarangan asam
folat, gangangguan sunsum tulang.
Gejala Anemia (Kurang Darah) darah rendah
Berikut ini adalah gejala darah rendah yang sering dirasakan pasien anemia:
Sering Mual : Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala anemia berupa morning
sickness atau mual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.
Sakit kepala : Orang yang mengalami gejala anemia sering mengeluh sakit kepala secara
terus-menerus. Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen.
Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.
Kelopak Mata Pucat : Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat
mata. Ketika Anda
meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan
melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.
Sering Kelelahan : Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih,
bisa jadi Anda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan
energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin
rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
Ujung Jari Pucat : Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah.
Tetapi, jika Anda mengalami gejala anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih
atau pucat.
Sesak napas : Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini
membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering
terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
Denyut Jantung Tidak Teratur : Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung
tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika
tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini
menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.
Wajah Pucat : Jika Anda mengalami gejala anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.
Rambut rontok : Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak
mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan
rambut dengan cepat.
Menurunnya Kekebalan Tubuh : Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau
kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah
jatuh sakit atau kelelahan.
Penyebab Anemia (Kurang Darah)
Ada ber macam macam Penyebab Anemia
sesuai dengan jenis anemianya dan terdapat lebih dari 400 jenis anemia,
yang secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok:
- penyebab Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah
- penyebab Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah
- penyebab Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah
Penyebab Anemia Karena Kehilangan Darah
Sel darah merah dapat hilang ketika seseorang mengeluarkan darah atau
berdarah oleh sebab apapun seperti kecelakaan, terluka, dsb. Namun
perdarahan dapat terjadi perlahan-lahan selama jangka waktu yang
panjang, dan adakalanya tidak terdeteksi. Ini disebut sebagai pendarahan
kronis yang biasanya disebabkan oleh :
- Penyakit pencernaan seperti maag, wasir, gastritis (radang lambung), dan kanker
- Penggunaan
obat anti-inflamasi (OAINS) seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat
menyebabkan gastritis dan perdarahan saluran cerna.
- Menstruasi dan melahirkan pada wanita, terutama jika perdarahan menstruasi yang berlebihan
Penyebab Anemia Karena Rusaknya Sel Darah Merah
Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat menahan stres rutin
dari sistem peredaran darah, maka dapat pecah secara prematur, sehingga
menyebabkan anemia hemolitik. Anemia hemolitik dapat hadir pada saat
lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui
penyebabnya.
Penyebab anemia hemolitik yang telah diketahui antara lain:
- Kondisi yang diwariskan (diturunkan), seperti anemia sel sabit dan talasemia
- Stres seperti infeksi, obat-obatan, racun ular atau laba-laba, atau makanan tertentu
- Racun dari penyakit hati lanjut (liver kronis) atau penyakit ginjal
- Serangan
yang tidak tepat oleh sistem kekebalan tubuh (disebut penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, ketika itu terjadi pada janin yang
dikandung wanita hamil)
- Cangkok vaskular, katup jantung
prostetik, tumor, luka bakar parah, paparan bahan kimia, hipertensi
berat, dan gangguan pembekuan darah.
- Dalam kasus yang jarang
terjadi, pembesaran limpa dapat menjebak sel darah merah dan
menghancurkan mereka sebelum waktunya beredar habis.
Penyebab Anemia karena Kurangnya Produksi Sel Darah Merah
Anemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah
merah, yakni kurangnya produksi sel darah merah atau terganggunya
pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula terbentuk sel darah merah
dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal.
Penyebab
anemia jenis ini biasanya terkait dengan kekurangan mineral dan vitamin
yang dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah dan hemoglobin.
Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini antara lain :
- Anemia sel sabit
- Anemia defisiensi besi
- Kekurangan vitamin B12, Asam Folat
- Masalah Sumsum tulang dan stem cell
- Kondisi kesehatan lain
Penyebab umum dari anemia adalah:
- Perdarahan hebat
- Kronik (menahun)
- Akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pecah pembuluh darah
- Perdarahan hidung
- Pembedahan
- Persalinan
- Ulkus peptikum
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
- Tumor ginjal atau kandung kemih
- Wasir (hemoroid)
- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
Faktor risiko terkena anemia
Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain:
- Rendahnya asupan gizi pada makanan.
- Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil.
- Menstruasi.
- Kehamilan.
- Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
- Faktor keturunan.
Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun
kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel
darah merah dan menyebabkan anemia.
Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian
ketat dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.
Pencegahan Penyakit Anemia
Pencegahan anemia adalah dengan mencukupi asupan gizi yang dapat diperoleh dari makanan berikut ini:
Zat besi : Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.
Vitamin C : Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.
Folat : Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.
Vitamin B-12 : Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.
Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan
zat besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan
wanita hamil. Zat besi yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan
atlet. Demikain tadi sedikit artikel tentang gejala anemia dan penyebab anemia sera pencegahan anemia. (ws)